Melampaui Stereotip: Perjuangan Identitas Suku Dayak untuk Kesejahteraan

Foto : Universitas Gadjah Mada

Suku Dayak Kalimantan Barat telah lama merasakan marjinalisasi, sebuah realitas yang melingkupi kehidupan mereka sejak zaman penjajahan Belanda. Namun, dari ketidakadilan tersebut, muncul semangat juang yang membara untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Dr. Sri Astuti Buchari, dalam bukunya yang menarik, "Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas", mengulas bagaimana politik identitas menjadi sarana bagi mereka dalam mencapai kesejahteraan.

Foto : Universitas Gadjah Mada

Sri Astuti menjelaskan bahwa Suku Dayak, meskipun pendiam dan cenderung introvert, memiliki ikatan emosional yang kuat. Mereka telah bersatu dalam solidaritas, memilih pemimpin yang mewakili mereka dalam Pilkada Gubernur Kalimantan Barat 2007. Identitas agama juga menjadi bagian penting dari identitas kelompok mereka, yang menunjukkan kekompakan dalam komunitas.

 

Dalam pembedahan bukunya, Abdul Gaffar Karim menyoroti pentingnya mengatasi stereotip dan menekankan bahwa ekspresi identitas haruslah berjalan seiring dengan prinsip kesetaraan. Politik identitas, baginya, menjadi penting dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, asalkan tidak melampaui batas dan memicu konflik.

 

Foto : Universitas Gadjah Mada

Buku ini bukan hanya sekadar analisis tentang suatu kelompok etnis, tetapi juga sebuah panggilan untuk melampaui ketidakadilan dan memahami masalah identitas di Indonesia secara mendalam. Dengan penelitian yang dilakukan di berbagai kabupaten di Kalimantan Barat, Sri Astuti menyoroti semangat kebangkitan suku Dayak, menghadirkan pandangan yang lebih dalam tentang dinamika politik identitas di Indonesia.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url