Menuju IKN: Infrastruktur, Seleksi, dan Transformasi ASN
Ilustrasi ASN |
JAKARTA, 25 April 2024 - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, untuk membahas progres dalam penyusunan skenario perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN). Pertemuan ini membahas beberapa aspek penting, termasuk tunjangan pionir, seleksi ASN, dan infrastruktur di IKN.
Infrastruktur Berbasis Teknologi di IKN
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri membahas penerapan infrastruktur berbasis teknologi di IKN. Anas menyatakan, “Kita juga mendiskusikan bagaimana sistem atau infrastruktur teknologi terkait dalam rangka mendorong sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang ada di IKN.” Penerapan konsep smart city di IKN akan menjadi kesempatan yang tepat untuk mengakselerasi SPBE. IKN akan didukung oleh infrastruktur modern yang memungkinkan efisiensi dan perubahan gaya hidup yang berbeda dari kota-kota lain di Indonesia.
Seleksi ASN untuk IKN
Anas berharap seleksi ASN, terutama formasi IKN, tidak lagi bersifat formalistik. Seleksi ASN tidak hanya mengandalkan kelulusan dari mengerjakan soal, tetapi harus melalui proses ketat untuk mendapatkan talenta terbaik. ASN yang akan dipindahkan ke IKN harus memenuhi syarat kompetensi umum dan teknis sesuai dengan jabatan masing-masing.
Selain itu, ASN yang direkrut juga harus memiliki kompetensi tambahan, termasuk literasi digital, kemampuan multitasking, pemahaman tentang prinsip IKN, dan penerapan nilai-nilai budaya kerja ASN.
Tahapan Pemindahan IKN
Pemindahan IKN pada tahun 2024 akan dilakukan secara bertahap. Fokus fase pertama adalah menyiapkan miniatur pemerintahan. Fase kedua melibatkan penerapan Shared Office dan Shared Services System. Fase ketiga akan mengimplementasikan konsep smart government. Semua tahapan ini akan disesuaikan dengan ketersediaan gedung dan infrastruktur di IKN.
“Nanti beberapa hal akan dibahas di rapat terbatas setelah sebagian tadi kita diskusikan dengan Pak Mensesneg,” tambah Anas.